Selasa, 21 Februari 2017

CONTOH CARA MEMBUAT PROPOSAL ,,DARI MARSELUS KELANANGAME




PANITIA PERPISAHAN KELAS XII
ASRAMA YAYASAN BINTERBUSIH
Sekretariat : Jl. Pilangsari RT 02/RW V, Mangunharjo Semarang
CP : 0812345678­­­­­­­­­­­


I.    LATAR BELAKANG
Empat tahun sudah siswa kelas XII telah menjalani pendidikan dan hidup berpola asrama, mulai sejak menjalani program matrikulasi dan reguler.
Setelah menjalani pendidikan dan hidup berasrama, seharusnya telah membentuk siswa kelaas XII menjadi orang yang siap untuk memasuki kehidupan sebagai mahasiswa yang berkarakter, berpengetahuan dan berketrampilan.
Namun faktanya, masih terdapat beberapa siswa yang belum siap untuk menghadapi kehidupan mahasiswa yang berkarakter, berpengetahuan danberketrampilan. Hal ini bisa terjadi karena selama menjalani pendidikan dan hidup berasrama siswa kelas XII masih belum menjalaninya dengan seungguh-sungguh. Untuk itu diperlukan adanya motivasi kepada siswa kelas XII yang sebentar lagi akan meninggalkan asrama.
Untuk itu pada kesempatan ini kami panitia perpisahan kelas XII merasa perlu menyelenggarakan sebuah acara PERPISAHAN yang dapat dijadikan sebagai forum untuk memberikan motivasi kepada siswa kelas XII yang akan lulus dan juga motivasi kepada siswa matrikulasi, kelas X dan Kelas XI untuk bisa lebih berjuang menjadi lebih baik dari kakak-kakaknya.

II.      TUJUAN KEGIATAN:
Berdasarkan latar belakang diatas, maka berikut ini tujuan yang hendak dicapai :
1.       Menjadi forum pemberian motivasi kepada siswa kelas XII yang akan meneruskan studi ke jenjang Perguruan Tinggi, agar siswa kelas XII dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa bisa lebih rajin dan lebih tekun dalam belajar, beragama dan bermasyarakat;
2.       Menjadi forum pemberian motivasi kepada siswa matrikulasi, kelas X dan kelas XI agar bisa lebih tekun dan rajin menjalani pendidikan dan tertib dalam kehidupan ber asrama;

III.               BENTUK KEGIATAN
Untuk memberikan gambaran tentang isi dari kegiatan Perpisahan siswa kelas XII adalah :
1.       Ibadah Syukur;
2.       Motivasi “Golden Way” oleh : Bp. Mario Teguh
3.       Upacara pelepasan
4.       Hiburan



IV.                WAKTU DAN TEMPAT
a.       Waktu:
-          Hari/Tanggal       : 27 Mei 2017
-          Jam                        : 18.00 – 20.00

b.         Tempat:
Asrama Amor Putra, Jl. Pilangsari No. 1 Mangunharjo, Tembalang,  Semarang.
               
V.  SUSUNAN PANITIA

VI.                 ANGGARAN

VII.                         PENUTUP
Sudah menjadi tekad kami untuk menjalankan kegiatan ini sebaik mungkin agar dapat memberikan manfaat, baik bagi siswa kelas XII yang akan keluar dari asrama dan juga bermanfaat bagi siswa yang masih tinggal di asrama.
Untuk itu besar harapan kami agar Bapak/Ibu//Sdr/I dapat mendukung kami sebagai salah satu donatur acara ini.
Demikian proposal kami atas perhatian, kerjasama dan bantuannya kami ucapkan terimakasih.

Semarang, 26 Juni 2016

Hormat kami,
Panitia Perpisahan Kelas XII



(____________________)                                        (___________________)
         Ketua Panitia                                                                            Sekretaris

Mengetahui:



(______________________)
Ketua Asrama


Kamis, 16 Februari 2017


Materi Kuliah Metode Analisis Perencanaan1                                                                                                          
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan                          Kota                                                                                                        
                



TABULASI SILANG

A.    Pengertian Tabulasi Silang
Tabulasi Silang atau Crosstab adalah tabel silang yang terdiri atas satu baris atau lebih dan satu kolom atau lebih yang digunakan untuk menunjukkan asosiasi (hubungan) antara dua variabel atau lebih yang tersedia pada tabel silang serta mengukur kekuatan asosiasi melalui perhitungan statistik. Asosiasi data yang dapat dtunjukkan dan diukur pada tabel silang adalah data berskala nominal dan ordinal.  Uji ketergantungan atau uji independen antara dua variabel atau lebih dapat dilakukan melalui perhitungan Chi Square (Chi Kuadrat). Perhitungan yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel dapat dilakukan dengan menghitung Koefisien Kontingensi. Sedangan Tabel silang menggambarkan hubungan antara variable dependent (yang dipengaruhi) dan variable independent (yang mempengaruhi) seperti pada Gambar IV.1. Sedangkan pada Gambar IV.2 dapat terlihat bentuk tabel kontingensi 2x2 yaitu 2 baris dan 2 kolom.



Variabel Dependent
Variabel Independent




Gambar IV.1. Tabel Silang


1
2

A
A1
A2
NA
B
B1
B2
NB

N1
N2
N
Gambar IV.2. Tabel Kontingensi 2x2


B.    Uji Independen Menggunakan Chi Kuadrat
Uji mengenai hubungan atau pengaruh antar variabel dapat dilakukan melalui perhitungan Chi Kuadrat. Rumus Chi Kuadrat dapat menggunakan pendekatan Koreksi Yates (ketika tabel 2x2) dan Pearson Chi Square (ketika tabel lebih dari 2x2). Uji Signifikansi hubungan dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.     Buatlah kalimat hipotesis Ho dan Ha, dengan Ho menyatakan tidak ada hubungan dan Ha sebaliknya.
2.     Buatlah tabel kontingensi atau tabel silang.
3.     Hitung nilai Chi Kuadrat (χ2).
Pada tabel 2x2 maka digunakan rumus Koreksi Yates yaitu:

Catatan bagi Koreksi Yates: Dapat digunakan ketika N > 40 dan tidak terdapat frekuensi < 5.



Pada tabel lebih dari 2x2 maka digunakan rumus Pearson Chi Square yaitu:

4.     Cari χ2 tabel dengan menetapkan taraf signifikansi (α) dan df (degree of freedom) yaitu:
df = (Baris-1)(Kolom-1).
5.     Tentukan kriteria pengujian yaitu χ2   hitung <  Ï‡2   tabel maka Ho diterima.
6.     Hitung Koefisien Kontingensi dengan rumus sebagai berikut:

Nilai koefisien kontingensi berkisar antara 0 s.d 1, dengan nilai 0 berarti bahwa tidak terdapat keterkaitan antar variabel di dalam tabel, nilai < 0,5 berarti bahwa terdapat keterkaitan dengan hubungan lemah, nilai > 0,5 berarti bahwa terdapat keterkaitan dengan hubungan cukup kuat, dan nilai 1 berati bahwa terdapat keterkaitan/hubungan kuat.

CONTOH.

Sebuah penelitian ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dan pekerjaan.

Diketahui data sebagai berikut:
Pria dengan pekerjaan PNS adalah 47 orang
Pria dengan pekerjaan wiraswasta adalah 62 orang
Wanita dengan pekerjaan PNS adalah 58 orang
Wanita dengan pekerjaan wiraswasta adalah 39 orang

UJI INDEPENDEN

Kalimat Hipotesis:
Ho: χ2  = 0, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan pekerjaan
Ha: χ2  ≠ 0,  Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan pekerjaan

Tabel Silang:


PEKERJAAN
Jumlah
PNS
WIRASWASTA
JENIS KELAMIN
PRIA
47
62
109
WANITA
58
39
97
Jumlah
105
101
206






Hitung Chi Kuadrat:

Koreksi Yates



Chi Kuadrat


Pekerjaan
Jumlah
PNS
Wiraswasta
fo
fe
fo
fe
Jenis Kelamin
Pria
47
0,529 x 105 = 55,545
62
0,529 x 101 = 53,429
109
Wanita
58
0,47 x 105 = 49,35
39
0,47 x 101 = 47,47
97
Jumlah
105
105
101
101
206

Untuk mengisi fe maka hitung prosentase sampel pada setiap jenis kelamin:
109/206 = 0,529
97/206 = 0,470

Hitung fe pada setiap kelompok pekerjaan pada masing-masing jenis kelamin seperti yang tedapat dalam tabel.

Kemudian hitung chi kuadrat sebagai berikut:



Tabel Chi Kuadrat:
Taraf Signifikansi yang ditetapkan adalah 5%
Df = (B-1)(K-1) = (2-1)(2-1) = 1
Nilai Chi Kuadrat (0,05, 1) adalah 3,84

Kriteria Pengujian:
χ2   hitung < χ2   tabel maka Ho diterima sehingga berdasarkan perhitungan 5,71 > 3,84 sehingga Ho ditolak.

Kesimpulan:
Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan pekerjaan.


KOEFISIEN CONTINGENSI
Berdasarkan hasil uji independensi maka ukuran derajat kekuatan hubungan antara jenis kelamin dan pekerjaan adalah:


Berdasarkan hasil nilai C maka terdapat hubungan yang lemah antara jenis kelamin dengan jenis pekerjaan.

C.    Tabulasi Silang dengan SPSS
SPSS menyediakan fasilitas dalam pembuatan tabel silang dan perhitungan Chi Kuadrat untuk mengetahui dan menguji hubungan antara 2 variabel atau lebih. Berikut ini adalah contoh pembuatan tabel silang untuk menguji hubungan antara variabel yang menggambarkan kondisi kota dengan variabel data antara lain jumlah penduduk, lokasi kota, tingkat perkembangan kota, dan tingkat kemacetan.

Kode Kota
Jumlah Penduduk
Lokasi
Perkembangan Kota
Tingkat Kemacetan
1
banyak
pesisir
sangat cepat
tinggi
2
banyak
pesisir
cepat
tinggi
3
banyak
pesisir
sangat cepat
tinggi
4
banyak
pedalaman
sangat cepat
tinggi
5
banyak
pesisir
sangat cepat
sedang
......dst sampai 40 data.

Uji Independen akan dilakukan untuk mengetahui: apakah ada hubungan antara lokasi dengan perkembangan kota?

Langkah-Langkah:
1.     Buka file data SPSS.





2.     Pilih menu Analyze à Descriptive Statistics à Crosstabs.

3.     Isi Row dan Column dengan variabel yang ingin diuji.

4.     Pilih Statistics, kemudian aktifkan kotak Chi Square & Contingency Coef., pilih continue untuk melanjutkan.


5.     Pilih OK untuk mengakhiri prosedur pengisian analisis.
6.     Membaca Output SPSS:

Bagian 1

Case Processing Summary

Cases

Valid
Missing
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
Lokasi * Perkembangan Kota
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%

Ada 40 data yang semuanya diproses (tidak ada data yang missing atau hilang) sehingga tingkat kevalidannya 100%.

Bagian 2.

Lokasi * Perkembangan Kota Crosstabulation
Count


Perkembangan Kota
Total


cepat
lambat
Lokasi
pedalaman
6
19
25
pesisir
13
2
15
Total
19
21
40

Terlihat tabel silang yang memuat hubungan di antara kedua variabel yaitu LOKASI dengan PERKEMBANGAN KOTA.

Bagian 3.

Chi-Square Tests

Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
14.764a
1
.000


Continuity Correctionb
12.358
1
.000


Likelihood Ratio
16.018
1
.000


Fisher's Exact Test



.000
.000
N of Valid Cases
40




a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,13.
b. Computed only for a 2x2 table



Uji Chi-Square untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel (baris dan kolom). Berdasarkan pertanyaan: apakah ada hubungan antara lokasi dengan perkembangan kota?, maka dapat ditetapkan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis:
Ho: tidak ada hubungan antara lokasi dengan perkembangan kota.
Ha: ada hubungan antara lokasi dengan perkembangan kota.

Pengambilan Keputusan:
1.     Berdasarkan perbandingan Chi-Square hitung dengan Chi-Square tabel:
·         Jika Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel maka Ho diterima.
·         Jika Chi-Square Hitung > Chi-Square Tabel maka Ho ditolak.
Berdasarkan output SPSS, nilai Chi Square hitung adalah 14,764. Sedangkan nilai Chi Square tabel yang dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan df=1 adalah 3,84.

Keputusan:
Karena Chi-Square Hitung > Chi-Square Tabel maka Ho ditolak.

Kesimpulan:
Ada hubungan antara lokasi dengan perkembangan kota.

2.     Berdasarkan Probabilitas (signifikansi):
·         Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
·         Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Berdasarkan output SPSS, nilai probabilitas atau Asymp. Sig adalah 0.

Keputusan:
Karena probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.

Kesimpulan:
Ada hubungan antara lokasi dengan perkembangan kota.

Berdasarkan kedua dasar pengambilan keputusan maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara lokasi kota dengan tingkat perkembangan kota.


Bagian 3.

Symmetric Measures


Value
Approx. Sig.
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
.519
.000
N of Valid Cases
40


Terlihat kekuatan hubungan di antara kedua variabel yaitu 0,519 atau hubungan cukup kuat antara lokasi dengan tingkat perkembangan kota.