Sabtu, 02 November 2019

INFORMASI PAPUA


Timika, 2 November 2019
KAMI MAHASISWA PAPUA DI KOTA STUDI SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH.
    KATA PARA TOKOH-TOKOH PADA SAAT BERKUNJUNG KE KOTA STUDI SE-INDONESIA.
Kata pemkab.mimika, Lpmak, tokoh adat, tokoh perempuan,& lemasko saat berkunjung ke kota studi di jawa tengah, bahkan se-indonesia bahwa    Mahasiswa/i,&Pelajar kami beri jaminan keamanan,kenyamanan,karena pihak pemkab.mimika sudah berkodinasi dengan Pemkab.walikota semarang jawa tengah.Namun pada saat beberapa waktu yang lalu menuju pelantikan presiden RI. ada kejadian yang melampaui kesepakatan antara pemkab.mimika dan pemkab.serta wali kota semarang,. 
yang mana pembahasan mengenai pendidikan mahasiswa/i,&pelajar di luar papua.
di saat itu apa yang terjadi yaitu berikut di bawa ini;
1. Satuan Brimob kerja sama dengan Rektor kampus dan mengintograsi Mahasiswa UPGRIS PGRI Semarang.
2. Satuan Brimob Bekerja sama dengan Pihak Rektor kampus di Universitas Teologi kota semarang.
Dengan ada nya perilaku Brimob dan Rektor seperti ini, Bagimana Tindak lanjut dari Pemkab.Mimika,& Pemkab.Wali kota semarang.?
Apa kah Sangsi Pihak Brimob dan Pihak Rektor Kampus Tersebut..?
Pak Wakbub.mimika John Retop, Lpmak,Lemasko&tokoh Perempuan harus bertangungg jawab atas semua yang terjadi. 


Poin Terakhir 
Bahwa Kami Seluruh Mahasiswa/i,& Masyarakat Se-Papua menyampaikan dengan Tegas bahwa Kami menolak dengan tegas menolak 
PEMEKARAN PROVINSI PAPUA TENGAH. SEKALI LAGI KAMI MAHASISWA/I,& MASYARAKAT PAPUA MENOLAK PEMEKARAN PROVINSI PAPUA TENGAH. KAMI TIDAK MEMINTA PEMBANGUNAN DARI PEMERINTAH INDONESIA NEGARA KOLONIAL, KAMI MINTA KEADILAN ATAS DASAR UUD 1945.

Sekian informasi dari kami Acel.k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar